SAPTA TIMIRA

Share on :
PENGERTIAN SAPTA TIMIRA

Kata sapta timira berasal dari bahasa sansekerta dari kata “sapta”yang berarti tujuh, dan kata “timira yang berarti gelap, suram, (awidya). Sapta timira berarti “tujuh kegelapan” adalah tujuh unsur atau sifat yang menyebabkan pikiran orang jadi gelap.
Ketujuh unsur kegelapan tersebut ada pada setiap diri manusia. Sifat awidya yang ada pada diri manusia apa bila tidak dikendalikan akan menimbulkan berbagai macam tindakan kejam,seperti marah,kejam,denki,iri hati ,suka mempitnah,merampok dan yang lainnya. Semua sifat dan tindakan itu adalah bertentangan dengan agama yang disebut,sifat prilaku Adharma .                                                                                             


BAGIAN-BAGIAN SAPTA TIMIRA

1. Surupa atau kemabukan (lupa daratan) karena wajah atau rupa yang tampan, ganteng atau cantik. Kegantengan atau kecantikan seseorang kadang kala menyebabkan yang bersangkutan menjadi angkuh, sombong dan tinggi hati. Semestinya kegantengan atau kecantikan wajah dibarengi dengan perilaku yang baik, budi yang luhur. Orang yang ganteng atau cantik, hendaknya dapat mengendalikan diri dengan membuang jauh-jauh sikap dan perilaku yang tidak baik.

2. Dhana atau kemabukan (lupa daratan) karena banyak mempunyai harta benda atau kekayaan. Banyaknya harta benda yang dimiliki sering kali menyebabkan seseorang menjadi lupa diri, menepuk dada, angkuh dan sombong dan tidak ingat dengan teman-temannya. Pada hal kepemilikan harta benda seyogyanya dibarengi dengan dharma, perilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama. Karena itu orang yang memiliki banyak harta benda seyogyanya dapat menjaga diri, tidak menepuk dada atau tidak sombong dengan harta bendanya.

3. Guna atau kemabukan (lupa daratan) karena mempunyai kepintaran atau kepandaian. Orang yang pintar juga kadang lupa diri, menganggap orang lain tidak tahu apa-apa. Orang seperti ini cenderung angkuh dan kurang disukai oleh masyarakat. Oleh karena kepandaian semestinya dibarengi dengan perbuatan yang baik, disertai dengan budi pekerti yang luhur. Kepintaran semestinya diamalkan, dipergunakan untuk maksud-maksud yang baik, sehingga dapat membantu masyarakat yang kurang mempunyai pengetahuan.

4. Kulina atau kemabukan (lupa daratan) karena keturunan. Factor keturunan juga sering mengakibatkan orang lupa diri. Seorang keturunan bangsawan, keturunan raja, kadang kala juga menganggap remeh orang lain yang tidak seketurunan. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan bagi orang tersebut. Keturunan orang-orang terkenal, berpangkat atau bangsawan, sebaiknya mempunyai perilaku yang baik, berbudi luhur sejalan dengan ajaran agama. Mereka seharusnya dapat menjadi panutan dapat memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat sekitarnya.

5. Yohana atau kemabukan (lupa daratan) karena masa remaja atau masa muda. Anak muda remaja karena kurang pendidikan dan pengalaman, sering kali lebih menyukai kebebasan dan hura-hura, sering kali sok jagoan dan suka berkelahi. Sebaikanya semasa masih remaja, anak-anak itu diberi pendidikan agama yang memadai, diberi pelajaran mengenai etika, bagaimana harus berperilaku di dalam masyarakat, sebagaimana harus membawa diri dan lain-lain, supaya mereka dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Masa remaja adalah masa yang baik untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bagi nusa dan bangsa serta agama.

6. Sura atau kemabukan (lupa daratan) karena minuman keras. Minuman keras merupakan musuh yang sangat buruk. Ia dapat membuat orang mabuk, lupa diri dan berbuat yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Karena itu manusia beragama sebaiknya menjauhi minuman keras.

7. Kasuran atau kemabukan (lupa daratan) karena merasa mempunyai keberanian. Keneranian kadang kala membuat orang lupa diri. Keberanian tanpa disertai dengan pikiran yang sehat dan bai


  • k dapat mengakibatkan kerugian atau kesulitan bagi orang lain maupun yang bersangkutan sendiri. Keberanian hendaknya selalu dilandasi oleh kebenaran dan Dharma, oleh perbuatan yang luhur sesuai dengan ajaran agama.

    UPAYA UNTUK MENGHINDARI DAMPAK NEGATIF DARI SAPTA TIMIRA
         
                Agar kita terhindar dari kemabukan atau kegelapan,hendaknya kita selalu berusaha untuk mendangendalikan diri dan ber disiplin sehingga mendatangkan keselamatan dan kesejahtraan. Adapun disiplin-disiplin dan pengendalian diri tersebut adalah:
    Panca Yama Bratha adalah lima cara unyuk mengedalikan diri antara lain:
    a.       Ahimsa: tidak menyiksa
    b.      Brahma cari: tidak melakukan hubungan badan selama masa menuntut ilmu
    c.       Satya: menepati janji
    d.      Awyawaharika: melukan usaha berdsarkan ketulusan
    e.       Asteya: tidak curang dan tidak mencuri
    Panca Nyama Brata, artinya lima macam disiplin dalam memupuk kebiasaan yang
    baik diantaranya adalah:
    a.       Akroda : tidak di kuasai oleh  kemarah
    b.      Guru susrusa :artinya selalu hormat, tekun melaksanakan tuntunan guru
    c.       Sauca: artinya suci lahir batin
    d.      Aharalagawa :selalu mengatur jenis dan waktu makan tidak berlebihan.
    e.       Apramada: artinya taat, tidak sombong memplajari ajaran suci agama
    Dasa Yama Bratha adalah sepuluh macam disiplin pelksanaankesusilan, bagian-
    bagiannya:
    a.       Dana artinya memberi sedekah
    b.      Ijya, adalah menyembah kepada Sang Hyang Widhi
    c.       Tapa, artinya mengembleng diri untuk menimbulkan daya tahan
    d.      Dyana, artinya tekun memusatkan pikiran kepada Sang Hyang Widhi
    e.       Swadhyaya artinyamemehami ajaran suci
    f.       Upustanigraha, artinya menendalikan hawa nafsu
    g.      Brata atinya taat akan sumpah
    h.      Upawasa artinya berpantang dan berpuasa
    i.        Mona artinya membatasi ucapan seperlunya saja
    j.        Srana artinya melakukan penyucian diri
    Uraian tentang tuntunan susila di atas, hanya akan bermanfaat bagi seseorangapabila dilandasi dengaan ajaran tri kaya parisudha,yaitu tiga dasar prilaku yang hsrus disucikan. Bagian- bagian tersebut adalah manacika, wacika dan kayika

    0 komentar on SAPTA TIMIRA :

    Post a Comment and Don't Spam!

     

    Like Facebook

    Followers

    Visitor

    free counters